"Regret to inform sir there's no more additional quota for Hajj application. You may like to apply for next year. Sorry."
Tergamam bila mendapat panggilan confirmation dari Doha Transport tentang permohonan haji tahun nih.
Sedih pun ada, sebab perancangan selama setahun akhirnya tertunda.
Tapi itulah adat menziarahi Makkah untuk memunaikan fardhu Haji.
Apapun, moral yang harus ditanam di sini bukannya Saudi yang berkuasa menahan permohonan Haji. Bukannya Saudi yang menerima permohonan Haji. Bukannya Saudi yang menentukan siapa yang bakal pergi haji.
Ait? Kalau bukan mereka sapa? Hamlah yang menguruskannya ker? Jabatan Immigrasi ker?
Jawapannya Allah swt. Sekalipun kita dah cuba sedaya upaya dan memang dari segi logik manusia patut dapat pergi Haji, tapi kalau Allah swt tak izinkan datanglah satu bala tentera cuba membawa kita pergi haji pasti gagal. Tapi kalau Allah swt sudah mengizinkan, datanglah sejuta manusia menahan kita memasuki sempadan Saudi pasti tak mampu menahan kehendak Allah swt.
Itulah makna Iman. Itulah erti beriman kepada kekuasaan Allah swt. Bukannya manusia yang menghalang tapi Allah swt yang tak mengizinkan. Manusia itu hanyalah alat yang digunakan oleh Allah untuk menghalang sebagaimana Allah swt menggunakan Ababil ketika menghalang tentera bergajah Abrahah menyerang Mekah.
Ini bukannya nak menunjukkan Allah perlukan alat, sama sekali tidak. Allah swt bebas dari persamaaan dengan makhluk. Tapi ini hanya untuk menunjukkan kebesaran Allah swt yang Maha Kaya & Maha Bijaksana.
Kita harus redha dengan kehendak Allah swt kerana Allah Maha Mengetahui dan Maha Perancang.
Ya Allah, terimalah amal ibadat kami & ampunilah dosa-dosa kami. Ya Allah, terimalah kami sebagai tetamu Mu agar dapat kami menunaikan amal ibadah haji dan umrah pada tahun yang mendatang. Permudahkanlah perjalananan kami ke sana Ya Allah dan persiapkanlah dada kami dengan ilmu dan keimanan dalam menunaikan fardhu haji tersebut. Ya Allah, terimalah amal ibadat kami.Amin Ya Rabbal Alamin.