Wednesday, 23 April 2008

Words of Wisdom - Part 1

Sedang saya menyingkap file-file lama saya, saya terjumpa satu nota lama. Tak taulah tahun apa saya tulis, mungkin 1997-1998. Dalam pada itu, terserempak saya surat yang saya pernah tulis kepada isteri saya (waktu tuh masih bakal) tapi tak sempat kasik. Bila baca balik, kelakar ler dibuatnya. Siap quote dari Sun Tzu lagik. haha....

"In movement, be as swift as the wind

In slow marches, be as majestic as the forest

In raiding and plundering, be as fierce as fire

In defense, be as firm as mountains

In camouflage, be as impenetrable as darkness

When striking, be as overwhelming as thunderbolts"


Tak tau la apa tebiat waktu tuh ambik quotation Sun Tzu dan hantar surat pada isteri, tak romantik langsung. Mungkin belum tau apa makna romantik lagi kut masa tuh atau semangat berjuang menebal sangat sampai nak tulis surat kat isteri pun quote Sun Tzu. Patut la saya tak jadik kasik kat dia.


Dalam file yang sama, saya terjumpa satu kata-kata hukamak yang saya kutip semasa pengajian saya di Melbourne. Tak taulah saya sapa yang ungkapkan...pakai kutip jer.


"Sesungguhnya Iblis berdiri di depanmu, jiwa berdiri di sebelah kananmu, nafsu di sebelah kirimu, dunia berada di belakangmu, semua anggota tubuh berada di sekelilingmu, sedangkan Allah di atasmu.


Maka Iblis mengajakmu meninggalkan agama,
Nafsu mengajakmu supaya memenuhi kehendak syahwat dan melakukan maksiat,
Dunia mengajakmu supaya memilihnya dari akhirat
Anggota tubuhmu mengajak mu melakukan dosa dan
Allah mengajakmu masuk syurga serta mendapatkan keampunannya

Maka sesiapa yang memenuhi ajakan Iblis, hilang agama dari dirinya
Sesiapa memenuhi kehendak nafsu, hilang akal dan nyawa dari dirinya
Sesiapa memenuhi kehendak dunia, hilang akhirat dari dirinya.
Sesiapa memenuhi kehendak tubuhnya, hilang syurga dari dirinya
Sesiapa memenuhi kehendak Allah, hilang dari dirinya semua kejahatan serta memperolehi semua kebaikan."


Memang terasa di hati bila membaca Words of Wisdom sebegini. Saya tau, apabila saya tulis kata-kata tersebut, ia membawa kesan ketika saya membacanya. Harapan saya, bila tulis...satu hari saya akan terbaca balik dan teringat bagaimana perasaan ketika membaca. Tak sangka, sudah 10 tahun berlalu. Antara catatan saya lagi, saya titip dari Ibnu 'Ata'illah -


"How can the heart be illuminated
while the forms of creatures are reflected in its mirror?

Or how can it journey to Allah
while shackled by its passions?

Or how can it desire to enter the Presence of Allah
while it has not yet purified itself of the stain of forgetfulness?

Or how can it understand the subtle points of mysteries
while it has not yet repented of its offences?"


Banyak jugak yang saya tulis, tapi rasa tak dapat recover kesemuanya sebab kertas dah buruk atau saya tak faham tulisan saya sendiri masa tuh. Mungkin bersambung dalam bahagian kedua nanti.